Umur memang menjadi salah satu tolok ukur kita dalam melihat tingkat kesehatan manuasia. Umur tidak bisa bohong kata orang, sama seperti saya setelah menginjak umur kepala tiga, bahkan hampir kepala empat ini, mulai banyak keluhan satu per satu.
Dari faktor genetik saja sudah kelihatan, rambut mulai tumbuh satu dua biji uban warna putih, lalu tenaga juga sudah tidak sekuat dulu lagi. Dipakai olahraga atau kegiatan fisik berat sudah tidak bisa terlalu lama. Bahkan sekedar kehujanan saja, dulu waktu masih muda, kehujanan hampir setiap hari, kayaknya kok sehat-sehat saja. Sekarang pulan kerja lupa gak bawa jas hujan, sampai rumah langsung badan panas dingin, dan batuk-batuk.
Dalam ilmu agama pun ini menjadi salah satu bahan introspeksi diri, bahwa Allah sudah mengurangi kenikmatan yand ada pada diri kita. Tanda-tanda alam ini menjadi bahan kita untuk bermuhasabah bahwa kematian itu sudah semakin dekat, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam saja wafat pada umur 63 tahun, jatah kita hidup udah setengah lebih. Sisa umur kita, bisa kita tingkatkan amal ibadah dan memperbanyak berbuat baik.
Hidup sehat memang diupayakan, ini tidak ada kaitannya apakah Anda kaya atau miskin sebenarnya. Karena pola hidup sehat itu sebenarnya murah, tidak melulu tentang mengkonsumsi makanan sehat yang mahal-mahal saja, masih lebih banyak dari sekedar makanan. Selain itu makanan sehat juga tidak melulu mahal, masih banyak makanan sehat yang murah. Ini tergantung kreativitas kita saja.
Banyak makanan mahal yang bisa kita tanam sendiri dengan teknik yang benar dan tepat, tentu ini juga berhubungan dengan kreativitas, fikiran dan waktu. Tidak melulu dengan uang kan? Selain itu kita juga bisa mengakali membeli produk makanan sehat yang bisa bertahan lama, sehingga kita bisa membelinya dalam jumlah banyak dan bisa kita simpan untuk jangka panjang. Misalnya makanan sehat yang dari biji-bijian kering, ini bisa bertahan sampai 1 tahun, tentu dengan teknik penyimpanan yang tepat dan benar. Tidak melulu tentang uang kan?
Mengurangi tingkat stress adalah cara paling besar dalam menjaga pola hidup sehat. Hidup sehat juga bisa kita jaga dengan mengatur bagaimana kita agar terhindar atau minimal mengurangi stress. Banyak orang besar yang kaya raya, yang hidup serba sehat, dijaga dengan ketat, bahkan memiliki ahli kesehatan, dokter atau ahli nutrisi. Tetapi masih banyak diantara mereka yang berakhir bunuh diri, masalah keluarga dan masih banyak lagi.
Dari pendekatan agama, hidup sehat memang kita perlukan. Jika terlanjur sakit pun, Agama mengajarkan kita untuk bersabar. Sakit dalam terminologi agama dikaitkan kita bahwa upaya untuk menguji kita sebagai sarana penggugur dosa, tentu hal ini sebagai upaya menghibur kita agar tetap kuat meskipun sakit. Tetapi jika sudah sehat, agama mengajarkan kita untuk bersyukur akan karunia-nya, dimana salah satu upaya syukur ini adalah dengan menjaga agar tetap sehat terus.
Salah satu bentuk ikhtiar agar tidak gampang sakit, sehingga kita bisa beraktivitas dengan lancar setiap harinya, termasuk asupan gizin yang kita konsumsi. Dari mulai sarapan, makan siang hingga makan malam. Akan lebih baik lagi jika menambahkan camilan sehati 2 kali, di pagi menjelang siang dan menjelang sore hari, sehingga waktu makan total jadi 5 kali sehari.
Frekuensi asupan makanan yang cukup dan ideal ini, dapat menjadikan tubuh sehat. Ini juga berlaku kebalikan, frekuensi makanan yang berantakan, berbeda dengan jam biologi tubuh, akan menimbulkan risiko penyakit diabetes dan sakit jantung.
Menurut P2TM Kemenkes RI, berikut ini adalah 5 (lima) faktor hidup sehat, yaitu:
- Minum 8 gelas air putih sehari menjadi faktor penting hidup sehat. Ini setara 2 liter /hari
- Memperbanyak konsumsi buah dan sayur setiap hari
- Perbanyak makanan yang segar, atau makanan yang direbus atau dikukus
- Kurangi konsumsi kecap, saus, penyedap rasa, pemanis, pengawet dan perasa sintetis
- Memperhatikan label makanan kemasan atau makanan siap saji
Penggunaan MSG memang membuat lidah kita suka, sayangnya kandungannya tidak sehat bagi tubuh. Tentunya kita mesti mengurangi makanan ber MSG, kita bisa mulai membiasakan mengkonsumsi makanan tanpa MSG seperti mie instan sehat, contohnya mie tanpa MSG produk mie jiwa pagi, produk dari Kobe. Selain tanpa MSG, bahan yang dipakai untuk membuatnya berasal dari sayur yang kaya akan viamin A, B2, B9, zat besi dan zinc.
Berminat dengan mie sehat ini? Yuk dibeli langsung di marketplace kesayangan Anda. Ada berbagai macam varian rasa. Dari mulai rasa mie goreng tanpa kuah, mie rasa soto ayam, hingga mie jiwa pagi rasa soto segeer. Mie bervitamin dan bernutrisi, rendah kalori mendukung pola hidup sehat, beraroma, lezat dan gurih alami.
Produknya menjadi harapan kita semua, rasanya enak dan mendukung pola hidup sehat kita semua. Kaya akan sayuran, sumber vitamin tanpa pewarna buatan maupun pengawet. Diproses dengan teknik memanggang, sehingga rendah kalori, bukan digoreng. Bentuknya kriting dan tekstur kenyal, tidak mudah hancur, pas sebagai pengganti mie instan yang ada di pasaran Indonesia saat ini
Dari mulai tokopedia, shopee, lazada dan bukalapak sudah ada produk mie instant tanpa MSG di Kobe Official Store. Jangan sampai ketinggalan promo-promo eksklusif, beli dan dapatkan di toko online langganan-mu.